Rabu, 05 Desember 2007

all about THE CLASH

"In 1977 I hope I go to heaven 'Cos I been too long on the dole and I can't work at all. Danger stranger You better paint your face No Elvis, Beatles or the Rolling Stones".

(1977 - Strummer/Jones)

The Clash muncul dari ledakan punk Inggris tahun 1977. Dalam waktu singkat, mereka membuktikan diri sebagai band punk terbaik. Kemampuan skill mereka mengarahkan mereka ke pembuatan album dengan berbagai genre musik dari punk, hard rock, rockabilly sampai ke reggae dan ska. Berbeda dengan lirik Ramones yang sederhana dan lirik Sex Pistols yang nihilistis, lirik The Clash menunjukkan kematangan politik yang luas. Disertai aksi panggung yang intensif, The Clash menjadi satu-satunya band punk Inggris yang menaklukkan Amerika dan merubah gaya hidup dan mode satu generasi. Tidak mengherankan pada era akhir 1970an dan awal 1980an, The Clash disambut media sebagai band terhebat dunia. Band-band dari U2 dan R.E.M. sampai ke Green Day dan Sum 41 menyatakan The Clash merupakan sumber pengaruh atas musik mereka.
Grup ini dibentuk di London tahun 1976 dan terdiri dari Joe Strummer pada vokal dan rhythm guitar, Mick Jones pada vokal dan lead guitar, Keith Levene pada lead guitar, Paul Simonon pada bass dan vokal dan Terry Chimes (atau Tory Crimes) pada drum. Joe Strummer sebelumnya bermain dalam band pub rock The 101er, sedangkan Mick Jones dan Paul Simonon bermain di band proto-punk London SS. Atas imbauan manager Bernie Rhodes, maka Mick Jones, Keith Levene dan Paul Simonon menemui Joe Strummer sehabis gig dan mengajak dia bergabung dengan mengatakan, “Anda hebat tetapi band anda loyo.” Strummer setuju untuk bergabung.
Nama The Clash disarankan Paul Simonon karena merupakan kata yang sering muncul di koran. Setelah dibentuk, Keith Levene meninggalkan The Clash setelah beberapa gig sebelum band membuat rekaman dengan alasan yang tidak jelas. Dia di kemudian hari bergabung dengan Public Image Ltd.
Gig pertama diadakan tahun 1976 dengan mendukung Sex Pistols. Setelah itu, The Clash bergabung ke CBS. CBS rilis single pertama “White Riot” dan album pertama The Clash pada tahun 1977 di UK dengan kesuksesan yang lumayan. Pada awalnya, CBS tidak berencana merilis album tersebut di AS, namun setelah The Clash versi UK menjadi album impor terlaris sepanjang masa di AS, mereka pun rilis album tersebut dalam versi AS pada tahun 1979.
Setelah album pertama, drummer Terry Chimes diganti Nick “Topper” Headon, seorang drummer handal. Headon sebelumnya hanya ingin bermain sementara dengan The Clash sebelum menemukan grup yang lebih baik. Namun tidak lama kemudian, potensi besar band ini terlihat dan Headon pun menetap hingga 1982, sebuah periode yang paling kreatif dan sukses bagi The Clash. Album kedua, Give ‘Em Enough Rope yang diproduksi Sandy Pearlman, merupakan album pertama The Clash dengan Headon. Pearlman yang juga produser Blue Oyster Cult sangat terkesan oleh ketepatan ritme Headon dan menyebutkannya sebagai “The Human Drum Machine”. Rope dirilis 1978 dan langsung mencapai no 2 di chart UK namun gagal masuk ke top 100 AS.

Seperti grup punk yang lain, The Clash memprotes gaya hidup monarki dan kaum bangsawan di UK dan di belahan dunia lainnya. Akan tetapi, tidak seperti band punk lain, The Clash tidak menganut sentimen nihilisme dan sebaliknya, mereka menunjukan solidaritas ke beberapa pergerakan liberalisme yang sedang aktif di saat itu. Pemikiran politik mereka disalurkan secara eksplisit melalui lirik, seperti lagu “White Riot” yang menganjurkan kaum muda berkulit putih turut berpartisipasi dalam kegiatan politik seperti kaum muda berkulit hitam, “Career Opportunities” yang memprotes tingginya angka pengangguran di UK pada saat itu dan “London’s Burning” yang mengkritik keangkuhan partai tertentu.
Dalam satu pertunjukan Rock Against Racism yang dikoordinasi oleh Anti-Nazi League tahun 1978, Strummer memakai t-shirt kontroversi dengan tulisan “Brigate-Rosse”. Dia dikemudian hari menjelaskankan pemakaian t-shirt tersebut bukan bertujuan mendukung teroris sayap kiri, tetapi untuk menarik perhatian atas eksistensi mereka. Setelah itu, Strummer tetap merasa tidak enak atas kejadian itu dan menuliskan lagu “Tommy Gun” untuk mendukung aksi protes tanpa kekerasan.
Selain terlibat langsung dalam kegiatan Anti-Nazi League dan Rock Against Racism, The Clash menawarkan dukungan terhadap Sandinista di Amerika Selatan.
Sewaktu pembuatan album London Calling tahun 1979, The Clash berusaha keras untuk mempertahankan energi punk sambil meningkatkan kualitas permainan. Mereka berjaga sikap atas ketenaran besar yang dicapai supaya tidak berjarak dengan penggemar lama, yang sering dipersilahkan masuk ke ruang belakang setelah pertunjukan.
Titel London Calling diambil dari pernyataan penyiar Amerika “This is London Calling” sewaktu Perang Dunia Kedua. Lagu “London Calling” menceritakan masa suram Inggris di saat itu dan mengimbau pendengar untuk keluar dari ketergantungan narkoba dan memperjuangkan nasib baru.
The Clash dianggap sebagai band berideologi dan berwawasan luas untuk pendengar intelektual. Mereka tidak bekerja sepenuhnya demi uang. Meskipun di masa puncak, harga tiket dan souvenir dijaga tetap terjangkau. Mereka mengharuskan CBS menjual double-album London Calling dan triple-album Sandinista! dengan harga single-album yakni 5 pound pada saat itu. CBS setuju dengan harga tersebut untuk London Calling dan mematok harga 6 pounds untuk Sandinista, dengan syarat tanpa royalty untuk The Clash dalam penjualan 200.000 unit pertama. Prinsip value for money ini membuat mereka berhutang ke CBS dan baru mencapai impas pada tahun 1982.
London Calling dipandang sebagai puncak kesuksesan The Clash oleh kritikus. Selain gaya musik punk, album ini menampilkan permainan berbagai gaya musik termasuk rockabilly, reggae dan ska. Ska akhirnya menjadi satu pergerakan musik di Inggris dan dunia. London Calling dianggap sebagai salah satu album rock terbaik yang pernah dibuat oleh hampir semua media.
Triple-album Sandinista menyusul pada tahun 1980, yang terdengar The Clash memainkan lebih banyak gaya musik, dari rockabilly, reggae dan dub sampai jazz (“Look Here”), chamber music (“Rebel Waltz”), hip hop (“The Magnificent Seven”) sampai ke kumpulan tape loop (“Mensforth Hill”) ala “Revolution No. 9”nya The Beatles. Fans di UK mulai bingung dan penjualan turun akan tetapi hal yang sebaliknya terjadi di AS. Setelah Sandinista! dirilis, The Clash memulai tur dunia pertama yang mencakup Asia dan Australia.
Tahun 1982, The Clash kembali dengan album best-selling mereka, Combat Rock, dengan dua single populer “Rock the Casbah” dan “Should I Stay or Should I Go” yang menjebol ke Top 10AS maupun UK. Lagu “Ghetto Defendant” menampilkan pembacaan syair oleh Allen Ginsberg, penyair Amerika dari era Beat Generation.
Setelah Combat Rock, The Clash mulai disintergrasi. Headon dipecat karena kecanduan heroin namun secara resmi diumumkan sebagai perbedaan politik. Drummer awal Terry Chimes diajak untuk bergabung dalam beberapa tur. Strummer dan Jones mulai bertengkar. Chimes meninggalkan band setelah tur Combat Rock 1982-1983 dengan keyakinan band tidak dapat berjalan lagi dengan konflik yang berlangsung. Tahun 1983, The Clash mencari drummer secara intensif, Pete Howard di rekruit dan bermain dengan The Clash didepan audiens terbesar yang pernah mereka alami dalam US Festival di San Bernardino. Pertunjukan tersebut merupakan pertunjukan terakhir Mick Jones dengan The Clash.
September 1983, Strummer dan Simonon memecat Jones dengan alasan perilaku bermasalah dan aspirasi musik yang berbeda. Kehilangan Jones berperan besar dalam kejatuhan band. Jones kemudian membentuk Big Audio Dynamite.
Strummer dan Simonon mengadakan audisi dan merekruit gitaris muda Nick Sheppard dan Vince White. The Clash baru memulai tur pertama pada Januari 1984 dengan materi baru dan biaya yang ditanggung sendiri. Tur dinamakan Out of Control Tour. Secara musikal, lineup baru ini sanggup menciptakan kembali intensitas dari lineup orisinil, namun kimiawi antara anggota lama dan baru kurang bersinergi. Band menjalankan tur terus menerus dan menyatakan album baru sudah siap dirilis.
Cut the Crap dirilis dengan sambutan dingin, meskipun menempati posisi lebih tinggi dari album pertama Big Audio Dynamite di chart AS. Cut the Crap kemudian dihilangkan dari sejarah The Clash dan hanya “This Is England” yang disertai dalam album kompilasi. Disilusi dengan Cut the Crap, Strummer membawa band mengamen keliling Inggris dan Skotlandia, bermain gratis dipinggir jalan dan bar. Show terakhir diadakan tahun 1985 di Europe Festival dan setelah itu Joe Strummer membubarkan The Clash.

Album :
1977 The Clash
1978 Give 'Em Enough Rope
1979 London Calling
1980 Black Market Clash
1980 Sandinista!
1982 Combat Rock
1985 Cut the Crap
1999 From Here to Eternity Live (Live)

Single :
1977 White Riot
1977 Capital Radio One
1977 Remote Control
1977 Complete Control
1978 Clash City Rockers
1978 (White Man) In Hammersmith Palais
1978 Tommy Gun
1979 English Civil War
1979 I Fought the Law
1979 London Calling
1980 Bank Robber
1980 The Call Up
1981 Histville U.K.
1981 The Magnificent Seven
1981 This Is Radio Clash
1982 Know Your Rights
1982 Rock The Casbah
1982 Should I Stay Or Should I Go
1985 This Is England


Jumat, 26 Oktober 2007

Band PUNK Legendaris & Yang Pertama Di Inggris

Malcolm McLaren, adalah seorang bos butik di London dan juga merupakan
pengurus band New York Dolls yang sedang mencari ide untuk membuat suatu band yang dapat menyebarkan ide² anarkisnya, sehingga pada akhirnya Ia bertemu dengan Johnny Rotten, Glen Matlock, Steve Jones & Paul Cook dan membangun Sex Pistols di Inggris.
Sex Pistols diresmikan pada tahun 1975 di Inggris dan Malcolm McLaren-lah orang yang bertanggungjawab membangun band ini.
Sex Pistols merupakan band Punk yang pertama di Inggris dan juga dinobatkan sebagai band Punk legenda oleh dunia. Ini karena kehadiran mereka telah menyemarakkan lagi scene Punk di Inggris pada masa itu.

Membawakan musik keras juga dengan lagu² yang penuh kontroversi dan anti kerajaan. Lagu² mereka yg menjadi kontroversi di Inggris pada masa itu adalah seperti lagu 'Anarchy In The UK' dan 'God Save The Queen' telah diharamkan oleh BBC @ Britain Broadcasting ketika itu.

Orang yg bertanggungjawab merilis dan mencipta lagu 'Anarchy In The UK' dan 'God Save The Queen' sebenarnya adalah Glen Matlock yaitu bassis kumpulan ini dan melalui lagu inilah reputasi band Sex Pistols meningkat dan menjadi terkenal. Tetapi setelah itu Glen Matlock keluar dari band ini karena ingin membangun Iggy Pop & The Rich Kids dan Ia diganti oleh Sid Vicious.

Kehadiran Sid telah membuat popularitas band ini terus melonjak naik dan menjadi bertambah rebellious. Ini munkin karena disebabkan sifat Sid sendiri yang extreme aggresive dan ganas sesuai dengan imej Sex Pistols. Sebenarnya Sid juga banyak memperlihatkan aksi² yang ganas dan kurang ajar ketika di panggung. Contohnya, suka meludah dan kencing di atas panggung sehingga membuat Menteri Pendidikan Inggris pada masa itu mengecam dan mencap mereka sebagai 'Agen Keruntuhan Moral Masyarakat'.

Sid juga banyak merubah imej dan penampilan kumpulan ini. Ini kerana banyak yang mengatakan bahwa Sid-lah yang telah memperkenalkan fashion rambut mohawk. Contohnya ketika Sid muncul pertama kali di siaran TV Inggris dengan model rambut Mohawk ini. Dan selain Sid, Vivien Westwood yaitu isteri Malcolm McLaren juga telah memperkenalkan model mohawk ini dan telah menjadi trend sampai sekarang.

Sex Pistols akhirnya jatuh pada tahun 1978 disebabkan oleh kematian Sid kerana OD (Drugs Overdose). Walaupun begitu, mereka merupakan sebuah band Punk legendaris. Kemunculan dan kehadiran mereka telah menjadi idola dan panutan bagi sekumpulan besar followers²/pengikutnya dan band-band Punk hingga hari ini.

Di dalam line up Sex Pistols nama Sid menjadi sebutan dan tidak lekang dari bibir follower² Punkers jika dibandingkan dengan line up yg lain. Ini mungkin karena diantara mereka Sid Vicious lebih berbakat. Penampilannya bukan dari segi imejnya saja tetapi juga pada sifatnya yang bisa dibilang sebagai Roll Model Sex Pistols.

•Sex Pistols (1975-1978).

SEJARAH & REVOLUSI PUNK

Punk sebenarnya berawal di Amerika sejak awal tahun 70an. Tetapi pada masa itu musik ini tidak begitu disukai karena rakyat Amerika tidak dapat menerima musik ini secara keseluruhannya karena musik Punk begitu extreme dan termasuk kategori aggressive band. Perintis pada masa itu (tahun 70 -75an) seperti The Ramones, Iggy Pop, Patti Smith, New York Dolls dan Modern Lovers.

Setelah itu pada pertengahan tahun 70an, keadaan menjadi sangat berbeda sekali di Inggris karena musik Punk diterima dengan meluas di sana pada ketika itu, aliran musik ini menjadi begitu terkenal disebabkan oleh rakyat Inggris pada masa itu sedang mencari media² untuk mereka dalam usaha memberontak (rebel) karena keadaan ekonomi di Inggris yang sangat gawat dan pada masa itulah zaman revolusi Punk sebenarnya berawal.

Punk dan Skinheads di Inggris saat itu kebanyakan adalah remaja-remaja working class. Mereka memberontak karena ekonomi dan sistem sosial Inggris yang menindas.

Kemunculan Sex Pistols pada ketika itu juga telah meramaikan aliran musik ini sehingga Punk menjadi sangat terkenal sekali dan kemunculan mereka begitu pas dengan suasana pada saat itu.

Band ini menjadi begitu kontroversi sekali di Inggris pada disebabkan karena keberanian mereka bersuara dan menentang kerajaan. Ini karena lagu² yang mereka bawakan mengarah pada keganasan yaitu Facist, Riot, Chaos, Anarchy dan anti-kerajaan.

Apa seh punk itu sebenarnya?

Punk sebenarnya bukanlah musik atau fashion yang kita ketahui pada hari ini. Tetapi Punk sebenarnya adalah atittude/sikap yang lahir dari sifat memberontak, tidak puas hati, marah dan benci, dari sifat-sifat inilah maka lahirnya Punk. Rasa tidak puas hati dan marah pada sesuatu terutama tindakan yang menindas ditunjukkan dan dimasukkan ke dalam musik dan pakaian mereka.

Punk juga sebenarnya sangat benci pada `street fashion` , keadaan sosial, politik dan ekonomi yang menindas dan benda²-benda glamour (contohnya, seperti golongan-golongan artist, hippies dan band rock)

Punk mempunyai dan membentuk satu scene yg tersendiri di dalam scene underground, semua benda yang dibuat adalah melalui satu konsep (D.I.Y) dan konsep ini merupakan satu konsep yg menitikberatkan nilai-nilai persahabatan (unite). Semangat mandiri tanpa mengharapkan bantuan dari pihak manapun dan juga "self empowerment" dan "anti-estabushment".

Zine atau fashion, flayer atau gigs dilakukan dan dibuat secara underground.

Kamis, 25 Oktober 2007

The Right Picture






The Right Band

THE RIGHT adalah band beraliran punk yang terus berjuang diantara serbuan musik industri. Inilah PUNK yang berbicara lantang terhadap sistem dan melawan kapitalisme. Idealis memang, tapi kami bangga dengan hal itu karena dengan begitu kami tidak akan menjadi penjilat atau parasit. Bangsa Indonesia sudah bobrok, padahal negara tercinta kita ini kaya akan potensi alam dari Sabang sampai Merauke yang sangat berguna bagi kesejahteraan rakyat. Lihatlah kontrak karya EXXON, NEW MOUNT, FREEPORT dan masih banyak perusahaan asing lainnya yang mengolah tambang yang seharusnya menjadi hak milik kita 100%. Kenapa bukan kita sendiri yang mengolahnya?? Nyatanya bangsa ini hanya diperalat oleh pihak asing, sementara pihak asing itu semakin kaya raya hidup dengan hasil bumi ibu pertiwi. Oi bangsa kita korban eksploitasi!! Oi bangsa kita sedang dijajah!! Bangsa ini dibikin bodoh dan diam padahal banyak putera-puteri bangsa ini yang pintar dan cerdas. Seharusnya kaum intelektual bersatu & bersama-sama membangun Indonesia. Apakah mereka memilih menjadi penjilat?? Apakah mereka sekumpulan parasit?? Egois, cari selamat!! Lalu menikmati kekayaan, tak peduli banyak orang yang kelaparan dan sengsara. Telah terbukti banyak orang yang rela menjadi agen kapitalis dengan imbalan uang dan jabatan. Presiden pun seperti boneka, begitu tega menjual kehormatan bangsa. Masih ditambah lagi masalah LAPINDO dan KKN. Selamat datang di negeri seribu bencana dan negeri para koruptor. Entahlah, kami hanya sekumpulan orang yang sadar dengan segala macam kebobrokan itu. Terkadang kami turun ke jalan untuk sekedar berdemonstrasi, selebihnya kami menulisnya menjadi bait-bait lagu dan sajak-sajak puisi. Di setiap waktu kami selalu berdoa, semoga akan ada perubahan yang baik di dalam kemunafikan bangsa ini, amiin...

(PUNK NOT DEAD)

THE RIGHT terbentuk di Jakarta tanggal 16 September 2004. Dedikasi band pada musik punk diperjuangkan semaksimal mungkin, setiap lagu mempunyai karakter yang dipikirkan secara serius dari lirik sampai musiknya. THE RIGHT mempunyai satu kalimat yang dianggap indah dan itu tertera pada stiker, bunyi kalimat tersebut adalah “THE RIGHT LOVE PUNK”.

THE RIGHT members :
Helmi Red - Guitar, Vocals
Panji Iron - Guitar
Rio Gas - Bass
Johan Head - Drums

Lagu :
- Amnesia (demo label)
- Musikku (demo label)
- Radio (demo label)

Contact Person :
Edo (085668717896)
Email : theright_lovepunk@yahoo.com